Varanus
Salvator atau kita sering menyebutnya biawak air,reptil ini termasuk salah satu
jenis kadal terbesar di dunia. Varanus salvator memiliki bentuk tubuh seperti
kadal pada umumnya,namun pada corak warna dan motif kulitnyalah yang
membedakannya. Reptil yang termasuk dari genus varanidae (Soterosaurus) ini
memiliki beberapa perbedaan corak tubuh dibeberapa daerah,terutama yang ada di
wilayah Indonesia. Persebaran varanus salvator di Indonesia yaitu pulau
jawa,bali,sumatera,nusa tenggara,kalimantan dan sulawesi, mereka menyukai
habitat yang dekat dengan aliran air seperti sungai,danau,rawa-rawa bahkan kita
sering menjumpainya di gorong-gorong dekat pemukiman manusia. Mereka adalah
satwa yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan yang mungkin karnivora lain
tidak bisa hidup di lingkungan tersebut.
Pada umumnya varanus salvator berwarna
hitam dan kelabu dengan sedikit kekuningan,varanus salvator dapat tumbuh mencapai
panjang 2meter lebih dengan berat 25kg. Mereka termasuk kadal yang memiliki
umur yang panjang,dalam penangkaran varanus salvator dapat mencapai umur 10
tahun,umur yang panjang bagi jenis kadal.
Varanus
salvator merupakan hewan karnivora yang memakan
serangga,ikan,telur,burung,tikus,kadal dan mamalia kecil lainnya. Varanus
salvator aktif pada siang hari,mereka menghabiskan siang hari hanya untuk
berjemur di bawah terik sinar matahari,mengapa begitu ? Karena varanus salvator
atau reptil memiliki darah dingin yang membutuhkan panas dari sinar matahari
untuk mencerna makanannya. Seperti halnya ular mereka juga memiliki lidah
bercabang yang dapat keluar masuk dengan teratur untuk mencium mangsanya.
Varanus
salvator adalah reptil yang handal dalam urusan berenang,mereka dapat menyelam
hingga 30 menit lamanya dan pernah ditemui mereka juga berenang di laut lepas.
Selain itu,varanus salvator juga pelari yang cepat untuk ukuran tubuh yang
besar karena mereka juga memiliki kaki dan otot yang kuat untuk berlari,dan
mereka juga dapat memanjat pohon untuk mencari makan atau menghindari predator
lain. Pada saat salvator masih kecil mereka lebih memilih untuk tinggal di
pohon,selain untuk tempat tinggal dan mencari makan,di pohon juga aman untuk
salvator kecil terhindar dari pemangsanya yaitu kadal yang berukuran besar.
Jika salvator terpojok oleh predator lain mereka akan menggembungkan lehernya,mendesis
keras,mengintimidasi predator lain dengan memukulkan ekor mereka,sampai-sampai
menggigit dan mencakar.
Selain
dikenal sebagai hewan yang buas namun di beberapa daerah di Indonesia,varanus
salvator malah menjadi hewan peliharaan yang bersahabat,ini yang menjelaska
bahwa hewan buas tak selalu menjadi buas,mereka pun juga bisa jinak dan di
pelihara layaknya hewan-hewan peliharaan pada umumnya. Banyak para reptiler di
berbagai daerah mulai memelihara varanus salvator karena keunikannya,dan
menjadikan hewan ini tidak di anggap lagi sebagai hama bagi manusia. Namun
masih banyak juga kalangan yang memburu hewan ini untuk diambil daging dan
kulitnya,menurut mereka dagingnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan
kulitnya untuk bahan kerajinan yang di ekspor keseluruh dunia. Meskipun saat
ini populasi varanus salvator masih banyak,tapi bila perburuan secara
besar-besaran ini terus berlangsung,tidak menutup kemungkinan hewan ini akan
menjadi hewan langka,seperti dibagian india hewan ini sudah jarang ditemui.
Oleh karena itu kita seharusnya ikut serta dalam pelestarian lingkungan dan
satwa,agar satwa atau hewan yang ada di bumi kita tercinta ini tidak hilang
atau punah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar